Rabu, 22 Januari 2014

Ancaman Paedofil Online Cyberbullying, Tak Kalah Keji dari Predator Online AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Rabu, 22/01/2014 19:34 WIB

Jakarta, Predator online bukan satu-satunya ancaman bagi anak di internet. Sebuah survei di Inggris menyebut Facebook, Twitter dan Ask.FM sebagai 3 jejaring paling rawan cyberbullyingyang kerap mendorong korban untuk bunuh diri.

Salah satu kasus cyberbullying atau olok-olok di dunia maya yang paling fenomenal adalah Amanda Todd, remaja asal Kanada yang bunuh diri pada 10 Oktober 2010. Ia melakukan tindakan nekat itu di usianya yang baru 15 tahun karena tidak tahan menjadi olok-olok di internet.

Bermula dari pengalaman chatting denganwebcam bersama teman-temannya saat masih duduk di kelas 7. Semula semua orang memuji kecantikannya, dan lama-lama memintanya berpose vulgar di depan kamera. Merasa tersanjung, ia pun iseng melakukannya.

Tidak terjadi apapun saat itu. Hingga setahun kemudian, hidupnya berubah. Foto-foto saat ia berpose vulgar beredar di internet, dan seseorang berusaha memerasnya. Orang itu tahu betul informasi detail tentang Amanda, bahkan menggunakan foto payudaranya sebagai profile picture di jejaring sosial.

Amanda menjadi bahan olok-olok di internet, dilecehkan di sekolah maupun kehidupan sehari-hari, hingga akhirnya tak tahan lalu bunuh diri. Sebelum mengakhiri hidupnya, ia menceritakan kisahnya lewat flash-cardyang ia rekam lalu disebarkannya di Youtube.

Amanda bukan satu-satunya korbancyberbullying. Akhir tahun 2013, seorang remaja 12 tahun di Inggris, Kierah Gowers mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun setelah orang-orang memberikan komentar-komentar yang abussive atau melecehkan.

Olok-olok yang mengatakan dirinya tidak berguna itu didapatnya di ask.FM, sebuah situs jejaring yang berbasis di Latvia dan cukup populer di kalangan remaja Inggris. Situs ini menjadi perhatian karena dikenal dengan komentar-komentar penggunanya yang kejam. Tercatat sedikitnya 4 remaja di Inggris dan Irlandia tewas bunuh diri setelah menjadi bahan olok-olok di situs tersebut.

Survei yang dilakukan media Inggris Daily Mirror pada 2013 menunjukkan, ask.FM merupakan salah satu jejaring yang dinilai paling rentan cyberbullying. Menariknya, 2 situs jejaring lain yang juga populer di Indonesia, yakni Twitter dan Facebook, termasuk dalam 3 besar jejaring paling rawan cyberbullyingbersama dengan ask.FM.

Dikutip dari Daily Mirror, Rabu (22/1/2014), berikut ini beberapa fakta yang terungkap dalam survei tersebut:

1. Remaja 2 kali lebih rentan mengalami cyberbullying di Facebook dibandingkan di jejaring lainnya.
2. 54 Persen remaja yang menggunakan Facebook mengaku pernah mengalamibullying di jejaring tersebut.
3. 28 Persen remaja yang menggunakan Twitter mengaku pernah mengalamibullying di jejaring tersebut.

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Indonesia. Olok-olok di internet sering sekali dilakukan para pengguna Facebook maupun Twitter, bahkan instagram. Korbannya rentan mengalami depresi, dan bukan tidak mungkin seperti yang terjadi luar negeri, yakni bunuh diri.

Aktivis Internet Sehat, Donny BU dalam blog pribadinya menilai perlu adanya kepedulian dan dialog bersama antar pemangku kepentingan dalam mengupayakan keselamatan anak di internet. Tidak cukup hanya pemerintah, swasta dan civil society juga harus menunjukkan kepedulian.

"Diharapkan secara sinergis dan komprehensif, dapat dirumuskan dan dilakukan suatu tindakan pencegahan yang ajeg agar kasus ini tidak semakin meningkat, baik intensitas maupun dampak yang ditimbulkannya. Ini kita bicara keselamatan anak-anak Indonesia, anak-anak kita sendiri," tulis Donny.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar