Tentara PNG Bakar Perahu Nelayan Merauke dan Rampas Rp 720 Juta
S, 09 Feb 2014 | 21:25 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com Aparat TNI-Polri dibantu warga setempat masih melakukan pencarian terhadap lima orang nelayan asal Merauke yang tenggelam di Perairan Muara Kali Torasi. Mereka tenggelam setelah speed boat yang mereka tumpangi dibakar tentara Papua New Guinea (PNG), Kamis lalu.
Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Sulistio Pudjo mengatakan, pembakaran speed boat yang ditumpangi 10 orang nelayan asal Merauke, Papua, terjadi pukul 10.00 WIT, 6 Februari lalu.
Dijelaskan Pudjo, insiden tersebut berawal ketika perahu motor itu kedapatan memasuki wilayah perairan PNG oleh tentara PNG yang sedang melakukan patroli.
24 orang tentara PNG yang bersenjata lengkap, menggunakan tiga buah speed boat kemudian mengejar speed boat nelayan Indonesia. Ketika speed boat nelayan kandas di delta muara Kali Torasi, tentara PNG kemudian menurunkan para nelayan lalu, membakar speed boat mereka, kata Pudjo melalui telepon selulernya, Minggu (9/2/2014).
Renang 8 kilometer
Kasus ini kemudian diketahui pada pukul 20.00 WIT setelah 5 dari 10 orang berhasil berenang sejauh delapan kilometer dan melapor ke Pos Pengamanan Perbatasan TNI-AL Kali Torasi.
Upaya pencarian yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri dan rekan-rekannya sesama nelayan hingga kini belum membuahkan hasil, kata Pudjo lagi.
Sementara itu, menurut sumber Kompas.com di Merauke, 10 orang nelayan asal Kampung Nasem, Distrik Merauke awal hendak berangkat ke Kandawa, PNG untuk membeli teripang, namun justru dihadang patroli tentara PNG.
Sumber itu mengatakan, selain membakar speed boat, tentara PNG juga merampas uang milik nelayan senilai 160.000 Kina atau setara dengan Rp 720 juta dan rokok satu karton.
Nama nelayan yang selamat:
1. Yakobus Mahuze (28)
2. Antonius Basik Basik (26)
3. Silvester Basik Basik (27)
4. Marselinus Maya Gebze (17)
5. Andreas Mahuze (26)
Nama nelayan yang hilang:
1. Alexander Tjoa (38)
2. Ferdinando Tjoa (24)
3. Roby Rahail (39)
4. Jhon Kaize (41)
5. Zulfikar Saleh (17)
Penulis: Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Editor: Glori K. Wadrianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar