Senin, 23 Juli 2012

Bahan Berita Akibat Pelacuran (Mata Kuliah Viktimologi)

TEMPO.CO , Jakarta: Aktivis peduli AIDS, Baby Jim Aditya, mengaku prihatin dengan peningkatan jumlah
penderita HIV/AIDS di Indonesia. Salahsatu pemicunya adalah perilaku seks berisiko tinggi.
Dari hasil riset, kata Baby, ada 214 ribu orang pelacur di berbagai daerah di Indonesia. Jumlah itu
dikunjungi oleh lebih dari 3 juta laki-laki. »Artinya rata-rata satu PSK dikunjungi 15 lelaki berisiko tinggi.
Bisa dibayangkan risiko penyebaran HIV-nya seperti apa,” katanya, Ahad 22 Juli 2012.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Kemal Siregar membenarkan. Menurutnya,
angka penularan HIV melalui hubungan seksual di Indonesia belakangan meningkat pesat. Berdasarkan
data KPAN, kasus AIDS karena hubungan seksual telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam kurun 5
tahun. »Ini perlu mendapat perhatian serius,” katanya kemarin.
Pada 2006, angka kasus infeksi HIV dari hubungan seks berisiko mencapai 38 persen dari jumlah
keseluruhan. Namun, pada pertengahan 2011, angka itu meningkat menjadi 76 persen.
Dari penularan melalui hubungan seks berisiko ini, menurut Kemal, perempuanlah yang paling rentan.
Data yang ia miliki menyebutkan, jumlah perempuan yang baru terinfeksi HIV atau AIDS meningkat dari
16,9 persen pada 2006 menjadi 35 persen pada pertengahan 2011. »Salah satu penyebabnya, banyak
laki-laki yang membeli seks dari pekerja seks komersial, lalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain,
menginfeksi istri atau pasangannya,” katanya.
Karena itulah, Baby Aditya mendukung kampanye kondomisasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
»Kegelisahan masyarakat terhadap kampanye kondom bisa dipahami. Tapi kita juga tidak bisa menafikan
fakta yang ada di lapangan,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar